Monday 19 April 2010

perkembangan anak usia sekolah dasar

Pendahuluan
Masa pertumbuhan anak seharusnya diperhatikan secara seksama oleh orang tua, karena proses tumbuh kembang anak akan mempengaruhi kehidupan merekapada masa mendatang. Jika perkembangan anak luput dari perhatian orang tua maka anak akan tumbuh seadanya sesuai dengan yang hadir dan menghampiri mereka.
Perkembangan anak merupakan segala perubahan yang terjadi pada usia anak, yaitu pada masa infancy todlerhood (usia 0-3 tahun), early childhood (usia 3-6 tahun), middle childhood (usia 6-11 tahun). Perubahan yang terjadi pada diri anak tersebut meliputi perubahan pada aspek fisik, emosi, kognitif, dan psikososial.
Masa usia sekolah dasar merupakan masa kelanjutan dari masa bayi dan prasekolah anak. Masa ini terjadi dari usia 5 sampai 12 tahun yang ditandai dengan terjadinya perkembangan-perkembangan pada diri anak diantaranya fisik dan juga kognitifnya. Kemudian dalam makalah ini akan dibahas tentang bagaimanakah pertumbuhan dan perkembangan fisik dan kognitif anak diusia sekolah tepatnya sekolah dasar.
Pembahasan
A. Perkembangan Fisik Anak Usia Sekolah dasar
Pada masa pertengahan dan akhir anak-anak merupakan periode pertumbuhan fisik yang lambat dan relatif seragam sampai mulai terjadi perubahan-perubahan pubertas, kira-kira dua tahun menjelang anak menjadi matang secara seksual, pada masa ini pertumbuhan berkembang pesat. Oleh karena itu, masa ini sering disebut juga sebagai “periode tenang” sebelum pertumbuhan yang cepat menjelang masa remaja, meskipun merupakan masa tenang, tetapi hal ini tidak berarti bahwa pada masa ini tidak terjadi proses pertumbuhan fisik yang berarti.
1. Aspek dari pertumbuhan fisik
Pada masa ini peningkatan berat badan anak lebih banyak dari pada panjang badannya. Peningkatan berat badan anak selama masa ini terjadi terutama karena bertambahnya ukuran system rangka dan otot, serta ukuran beberapa organ tubuh. Pada saat yang sama kekuatan otot-otot secara berangsur-angsur bertambah dan gemuk bayi ( babyfat ) berkurang. Pertambahan kekuatan otot ini adalah karena faktor keturunan dan latihan ( olah raga ). Karena factor perbedaan jumlah sel-sel otot, maka pada umumnya untuk anak laki-laki lebih kuat dari pada anak perempuan.
2. Perkembangan motorik
Dengan terus bertambahnya berat dan kekuatan badan,maka pada masa ini perkembangan motorik menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi dibandingkan dengan awal masa anak-anak. Anak-anak terlihat lebih cepat dalam berlari dan makin pandai meloncat, anak juga makin mampu menjaga keseimbangan badannya.
Untuk memperhalus keterampilan-keterampilan motorik, anak-anak terus melakukan berbagai aktifitas fisikyang terkadang bersifat informal dalam bentuk permainan. Disamping itu, anak-anak juga melibatkan diri dalam aktivitas permainan olah raga yang bersifat formal, seperti senam, berenang, dan lain sebagainya.
Beberapa perkembangan motorik ( kasar maupun halus ) selama periode ini antara lain :
a. Anak usia 5 tahun
• Mampu melompat dan menari
• Menggambarkan orang yang terdiri dari kepala, lengan dan badan termasuk kaki
• Dapat mnghitung jari-jarinya
• Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan mampu bercerita
• Mempunyai minat terhadap kata-kata baru beserta artinya
• Menprotes bila dilarang apa yang menjadi keinginannya
• Mampu membedakan besar dan kecil
b. Anak usia 6 tahun
• koordinasi mata dan tangan
• ketangkasan meningkat
• melompat tali
• bermain sepeda
• mengetahui kanan dan kiri
• mungkin bertindak menentang dan tidak sopan
• mampu menguraikan objek-objek dengan gambar
c. Anak usia 7 tahun
• tangan anak semakin kuat
• mulai membaca dengan lancar
• cemas terhadap kegagalan
• peningkatan minat pada bidang spiritual
• kadang malu dan sedih

d. Anak usia 8-9 tahun
• kecepatan dan kehalusan aktifitas motorik meningkat
• mampu menggunakan peralatan rumah tangga
• keterampilan lebih individual
• ingin terlibat dalam sesuatu
• menyukai kelompok dan mode
• mencari teman secara aktif
e. Anak usia 10-12 tahun
• perubahan sifat berkaitan dengan berubahnya postur tubuh yang berhubungan dengan pubertas mulai nampak
• mampu melakukan aktifitas rumah tangga, seperti mencuci dan lain-lain
• adanya keinginan untuk menyenangkan dan membantu orang lain
• mulai tertarik dengan lawan jenis
B. Perkembangan Kognitif Anak Usia Sekolah
Seiring dengan masuknya anak kesekolah dasar, kemapuan kognitifnya urut mengalami perkembangan yang pesat. Karena dengan masuk sekolah, berarti dunia dan minat anak bertambah luas. Dengan meluasnya minat maka bertambah pula pengertian tentang manusia dan objek-objek yang sebelumnya kurang berarti bagi anak.
Dalam keadaan normal, pikiran anak usia sekolah berkembang secara berangsur-angsur. Kalau pada masa sebelumnya daya fikir anak masih bersifat imajinatif dan egosentris maka pada masa ini daya piker anak berkembang kearah berpikir kongkrit, rasional dan objektif. Daya ingatnya menjadi sangat kuat sehingga anak benar-benar berada dalam suatu stadium belajar.
Menurut teori piaget, pemikiran anak masa sekolah dasar disebut juga pemikiran operasional kongkrit (concrete operational thought), artinya aktivitas mental yang difokuskan pada objek-objek peristiwa nyata atau kongkrit.dalam upaya memahami alam sekitarnya mereka tidak lagi terlalu mengandalkan informasi yang bersumber dari panca indera, karena anak mulai mempunyai kemampuan untuk membedakan apa yang tampak oleh mata dengan kenyataan sesungguhnya. Dalam masa ini, anak telah mengembangkan 3 macam proses yang disebut dengan operasi-operasi, yaitu:
a. Negasi (negation)
Yaitu pada masa kongkrit operasional, anak memahami hubungan-hubungan antara benda atau keadaan yangsatu dengan benda atau keadaan yang lain.
b. Hubungan timbal balik (Resiprok)
Yaitu anak telah mengetahui hubungan sebab-akibat dalam suatu keadaan.
c. Identitas
Yaitu anak sudah mampu mengenal satu persatu deretan benda yang ada.
Operasi yang terjadi dalam diri anak memungkinkan pula untuk mengetahui suatu perbuatan tanpa melihat bahwa perbuatan tersebut ditunjukkan. Jadi pada tahap ini anak telah memiliki struktur kognitif yang memungkinkannya dapat berfikir untuk melakukan suatu tindakan tanpa ia sendiri bertindak secara nyata.
a. Perkembangan memori
Selama periode ini, memori jangka pendek anak telah berkembang dengan baik. Akan tetapi, memori jangka panjang tidak terjadi banyak peningkatan dengan disertai adanya keterbatasan-keterbatasan. Untuk mengurangi keterbatasan-keterbatasan tersebut, anak berusaha menggunakan strategi memori yaitu merupakan prilaku disengaja yang digunakan untuk meningkatkan memori. Matlin (1994) menyebutkan empat macam strategi memori yang penting, yaitu:
1. Rehalsal (pengulangan)
Suatu strategi meningkatkan memoridengan cara mengulang berkali-kali informasi yang telah disampaikan.

2. Organization (organisasi)
Pengelompokan dan pengkategorian sesuatu yang digunakan untuk meningkatkan memori. Seperti anak SD sering mengingat nama-nama teman sekelasnya menurut susunan dimana mereka duduk dalam satu kelas.
3. Imagery (perbandingan)
Membandingka sesuatu dengan tipe dari karakteristik pembayangan dari seseorang.
4. Retrieval (pemunculan kembali)
Proses mengeluarkan atau mengangkat informasi dari tempat penyimpanan. Ketika suatu isyarat yang mungkin dapat membantu memunculkan kembali sebuah memori, mereka akan menggunakan secara spontan.
Selain strategi-strategi memori diatas, terdapat hal-hal lain yang mempengaruhimemori anak, seperti tingkat usia, sifat anak (termasuk sikap, kesehatan, dan motivasi), serta pengetahuan yang diperolehanak sebelumnya.
b. Perkembangan pemikiran kritis
Perkembangan pemikran kritis yaitu pemahaman atau refleksi terhadap permasalahan secara mendalam, mempertahankan pikian agar tetap terbuka, tidak mempercayai begitu saja informasi-informasi yang datang dari berbagai sumber, serta mampu berpikir secara reflektif dan evaluatif.
c. Perkembangan kreativitas
Dalam tahap ini anak-anak mempunyai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Perkembangan ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan, terutama lingkungan sekolah.
d. Perkembangan bahasa
Selama masa anak-anak awal, perkembangan bahasa terus berlanjut. Perbendaharaan kosa kata dan cara menggunakan kalimat bertambah kompleks. Perkembangan ini terlihat dalam cara berpikirtentang kata-kata, struktur kalimat dan secara bertahap anak akan mulai menggunakan kalimat yang lebih singkat dan padat, serta dapat menerapkan berbagai aturantata bahasa secara tepat.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan:
1. Aspek perkembangan fisik meliputi perkembangan fisik juga perkembangan motorik
2. Aspek perkembangan kognitif disebut juga pemikiran operasional kongkrit (concrete operational thought) yang meliputi:
a. Perkembangan memori
b. Perkembangan pemikiran kritis
c. Perkembangan kreativitas
d. Perkembangan bahasa

Daftar Pustaka
Samsunuwiyati Mar’at, samsunuwiyati Prof. Dr. hj. S.psi, Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosda Karya 2005.
www.g-excess.com/id/perkembangan-anak-perkembangan-fisik-motorik-kognitif-psikososial.html