Wednesday 18 November 2009

ingatan dan berpikir

PENDAHULUAN
Diantara sekian banyak kejadian di masa kecil, satu kejadian yang paling membekas dan berkesan itulah yang akhirnya menjadi titik awal kesadaran kita akan sebuah ingatan di masa lalu. Mengingat,adalah kata yang tepat untuk kita mengenang masa lalu.Dari sini kita tahu bahwa mengingat bukanlah hal yang mudah, karena untuk bias mengingat dengan baik maka diperlukan berbagai cara yang salah satunya adalah berpikir. Untuk lebih jelasnya, dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai ingatan dan berpikir.
A. Ingatan
Ingatan merupakan suatu daya yang dapat menerima, menyimpan, dan memproduksi kembali kesan-kesan/ tanggapan/ pengertian . Mengingat berarti menyerap/ melekatkan pengetahuan dengan jalan secara aktif.
Fungsi ingatan ada 3, yaitu:
1. Mencamkan, yaitu menangkap atau menerima kesan-kesan.
2. Menyimpang kesan-kesan.
3. Memproduksi kesan-kesan.
Sifat-sifat pada ingatan yang baik adalah cepat, setia, kuat, luas, dan siap. Ingatan dikatakan cepat, apabila dalam mencamkan kesan-kesan tidak mengalami kesulitan.Ingatan dikatakan setia, apabila kesan yang telah dicamkan itu tersimpan dengan baik dan stabil. Ingatan dikatakan kuat apabila kesan-kesan yang tersimpan bertahan lama. Ingatan dikatakan luas, apabila kesan yang tersimpan sangat bervariasi dan banyak jumlahnya. Ingatan dikatakan siap, apabila kesan-kesan yang tersimpan sewaktu-waktu mudah direproduksi kealam kesadaran .
Ingatan kita dipengaruhi oleh:
1. Sifat seseorang.
2. Alam sekitar.
3. Keadaan jasmani.
4. Keadaan rohani.
5. Umur Manusia .
Pencaman terhadap sesuatu kesan akan lebih kuat, apabila:
• Kesan- kesan yang dicamkan dibantu dengan penyuaraan
• Pikiran subyek lebih terkonsentrasi kepada kesan-kesan itu.
• Teknik belajar yang dipakai oleh subyek adalah efektif.
• Subyek menggunakan titian ingatan.
• Struktur bahan dari kesan-kesan yang dicamkan adalah jelas .
Tahapan utama dalam pembentukan dan pengambilan ingatan:
• Encoding, merupakan proses dan penggabungan informasi yang diterima.
• Penyimpanan, merupakan penciptaan catatan permanen dari ineormasi yang telah di encode.
• Pengambilan, memanggil kembali informasi yang telah disimpan untuk digunakan dalam suatu proses atau aktivitas .
Ingatan dibagi Menjadi 2, yaitu:
1. Daya ingatan mekanis.
2. Daya ingatan logis .
Dalam hal mengingat, orang sering menglami kesulitan yang disebabkan karena adanya interferensi. Berdasarkan hasil penelitian, ternyata mengenal kembali lebih mudah dari pada mengingat kembali. Hal ini dapat kita maklumi, karena dalam mengenal kembali terdapat obyek nyata sebagai perangsang ingatan, sedangkan dalam mengingat kembali tidak dapat obyek semacam it. Sebenarnya ingatan erat pula hubungannya dengan masalah tanggapan.
Ingatan juga berhubungan dengan hal belajar, maka pendidikan hendaknya memperhatikan kemungkinan serta kondisi ingatan anak didik, karena ingatan anak didik berbeda-beda .
B. Berpikir
Dalam arti terbatas berpikir itu tidak dapat didefinisikan. Tiap kegiatan jiwa yang menggunakan kata-kata dan pengertian selalu mengandung hal berpikir . Berpikir adalah berbicara dengan diri kita sendiri, dalam batin kita, mempertimbangkan, menganalisis, membuktikan sesuatu mengapa dan untuk apa sesuatu terjadi. Kita berfikir untuk menemukan pemahaman/ pengertian terhadap apa yang kita kehendaki.
Berpikir yang baik adalah berpikir logis atau berpikir dengan penalaran setiap apa yang akankita lakukan, setiap keputusan yang akan kita ambil merupakan hasil pekerjaan akal melalui pikiran setiap keputusan akan mengarahkan dan mengendalikan tindakan atau tingkah laku .
Berpikir merupakan proses yang dinamis yang menempuh tiga langkah berfiki, yaitu:
1. Pembentukan pengertian, ini melalui proses: mendiskripsi ciri-ciri obyek, menanggapi cirri-ciri obyek yanh hakiki.
2. Pembentukan pendapat, ini merupakan peletakan hubungan antar dua pengertian atau lebih yang hubungan tersebut dapae ditolak, diterima, asumtip.
3. Pembentukan keputusan, ini merupakan penarikan kesimpulan yang berupa keputusan.
Setiap keputusan yang kita ambil merupakan hasil pekerjaan akal melalui pikiran. Setiap keputusan akan mengarahkan dan mengendalikan tindakan atau tingkah laku. Dengan demikian akal/ pikiran dapat dikatakan sangat menentukan di dalam perubahan tingkah laku manusia serta dalam mengembangkan aspek-aspek kepribadian lainnya. Oleh karena itu pendidikan hendaknya memberikan bimbingan yang sebaik-baiknya bagi perkembangan akal anak didik.
Beberapa cara membimbing pikiran agar pikiran itu nenjadi berkembang dengan baik, antara lain:
1. Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan berbahasa anak didik.
2. Membimbing pikiran anak didik dengan memberikan sejumlah pengertian yang fungsional bagi ketrampilan berpikir anak.
3. Anak didik diberikan bekal pengetahuan siap.
4. Menggunakan alat peraga dalam pengajaran .
Macam-macam cara berpikir:
1. Berpikir Induktif
Berpikir Induktif ialah suatu proses dalam berpikir yang berlangsung dari khusus menuju kepada yang umum.
2. Berpikir Deduktif
Sebaliknya dari berpikir induktif, maka prosesnya berlangsung dari yang umum menuju kepada yang khusus.
3. Berpikir Analogis
Berpikir Analogis ialah berpikir dengan jalan menyamakan atau memperbandingkan fenomena-fenomena yang biasa/ pernah dialami .
KESIMPULAN
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa untuk bisa mengingat sesuatu hal yang telah terjadi maka kita perlu berpikir. Dengan berpikir secara mendalam, kita dengan mudah mengingat hal-hal yang telah lama kita simpan dalam memory kita, yang tentunya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat mengingatnya kembali.
Daftar Pustaka
http://www.pu.go.id
Purwanto,M.Ngalim,Drs,Mp.Psikologi Pendidikan.2003.BANDUNG:PT.Remaja Rosdakarya Offset.
Soemanto,Wasty,Drs.Psikologi Pendidikan.PT.Rineka Cipta.

No comments:

Post a Comment