Wednesday, 18 November 2009

pendekatan bimbingan dan penyuluhan

1. Pendekatan Bimbingan dan penyuluhan
Bimbingan dan penyuluhan pada hakikatnya bukanlah merupakan suatu hal yang baru. Sejak zaman dahulu bimbingan dan penyuluhan ini sudah ada didalam meghadapi kesulitan, orang biasanya meminta bantuan orang lain untuk turur serta memecahkan kesulitan tersebut. Didalam memecahkan masalah-masalah tersebut terlihat adanya perbedaan antara orang-orang tua kita pada zaman dahulu dengan orang-orang tua kita zaman sekarang. Perbedaan ini terletak pada approach yang ditempuh dalam menghadapi masalah.
Pendekatan/approach yang sering diempuh oleh orang-orang zaman dahulu disebut dengan non scientif aproach atau pseudo – scientific approach karena approach ini tidak mendasarkan atas hal-hal yang objektif, tidak mendasarkan hal-hal yang nyata dan lebih bersifat misterius. Sedangkan approach yang dipakai oleh orang zaman sekarang disebut scientific approach karena mendasarkan hasil-hasil interview, hasil penelitian prestasi belajar, hasil test dengan sebagainya. Jadi, mendasarkan hal-hal yang objektif, dan tidak bersifat spekulatif serta dapat dipertangung jawabkan secara ilmiah.
Sedangkan dilihat dari pendekatan bimbingan, imbingan dibagi menjadi 4 penedekatan :
a. Pendekatan krisis
Adalah upaya bimbingan yang diarahkan kepada individu yang mengalami krisis atau masalah.
b. Pendekatan remedial
Adalah upaya pembimbingan yang diarahkan kepada individu yang mengalami kesulitan.
c. Pendekatan preventif
Adalah upaya pembimbingan yang diarahkan untuk mengantisipasi masalah-masalah umum.individu dan mencoba mencegah jangan sampai terjadi masalah tersebut pada individu.
d. Pendekatan perkembangan
Bimbingan dan konseling yang berkembang pada saat ini adalah bimbingan dan konseling perkembangan.

2. Metode Bimbingan dan Penyuluhan
Beberapa macam metode yang dapat dipergunakan untuk memperoleh data dalam merealisasikan bimbingan dan penyuluhan :
a) Observasi
Yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data yang diinginkan dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung.
Ditinjau dari segi peranan observer, maka observasi dapat di bagi menjadi 3 yaitu:
 Observasi yang berpartisipasi ( Participant Observation )
Observer ( Pembimbing )turut mengambil bagian didalam perikehidupan/ situasi dari orang-orang di observasinya ( Observess ).
 Observasi non participant ( Non Participant Observation )
Observasi ini merupakan kebalikan dari Participant Observation. Pada teknik ini, observer tidak mengambil bagian secara langsung didalam situasi kehidupan yang diobservasi.
 Quasi Partisipasi
Dalam obervasi ini seolah-olah observer turut berpartisipasi.
Ditinjau dari tujuannya, maka observasi dibagi menjadi 2 :
1) Observasi Sistematis
Observasi yang dilaksanakan dengan mempergunakan rancangan rangka terlebih dahulu.
2) Observasi Non Sistematis
Merupakan observasi yang belum disistematisasikan mengenai hal-hal yang akan diselidiki.
Ditinjau dari segi situasinya, observasi dibedakakan menjadi 3 macam :
1) Free situation, yaitu observasi yang dijalankan dalam situasi yang bebas, tidak ada hal-hal yang membatasi jalannnya observasi itu.
2) Manipulated situation, yaitu obsrvasi yang situasinya sengaja diadakan.
3) Partially controlled situation, yaitu percampuran dari keadaan observasi yang terdahulu.

b) Questionnaire/angket
Merupakan suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab/ dikerjakan oleh orang yang menjadi sasaran questionnaire tersebut.
Dipandang dari bentuk questionnaire, maka ada tiga macam pertanyaan :
 Pertanyaan yang tertutup ( Closed Questionnaire )
 Pertanyaan yang terbuka ( Opened Questionnaire )
 Pertanyaan yang terbuka dan tertutup
Dilihat dari caranya memberikan questionnaire, maka dibedakan :
 Langsung yaitu bila langsung diberikan kepada sasaran mendapatkan jawaban dari tangan pertama.
 Tidak langsung yaitu questionnaire didalam mendapatkan jawaban membutuhkan perantara.
c) Interview
Adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan mengadakan wawancara secara langsung ( face to face relation )
Macam-macam interview :
 Menurut tujuannya
a) The Imployment Interview yaitu ditujukan untuk mendapatkan gambaran sampai dimana sifat-sifat yang dipunyai oleh orang terhadap krreteria yang dibutuhkan.
b) Informational Interview yaitu ditujukan untuk mendapat informasi yang dibutuhkan.
c) Administrasi Interview yaitu dijalankan untuk keperluan administrasi.
d) Counseling Interview yaitu dijalankan untuk keperluan konseling.
 Menurut jumlah orang yang di interview
a) Interview perseorangan
b) Interview kelompok/golongan
 Menurut peranan yang dimainkan
a) The non-directive yaitu interview yang kurang terpimpin dan kurang mendasar atas pedoman-pedoman tertentu.
b) The focused interview yaitu interview yang ditujukan kepada orang-orang tertentu yang mempunyai hubungan objek-objek yang diselidiki.
c) The repeated interview yaitu interview yang berulang.
d) Sosiometri
Sosiometri ini digunakan untuk melihat bagaimana hubungan social/hubungan berteman/bergaul. Biasanya untuk menyelidiki regu-regu kecil ( kira-kira 10-100 orang ).
e) Tes
Adalah metode/alat untuk mengadakan penyelidikan dengan menggunakan soal-soal yang telah dipilih dengan seksama.
Macam-macam tes :
 Berdasarkan banyaknya orang yang dites :
 Tes individual ( perseorangan )
 Tes kelompok ( group )
 Berdasarkan kemampuan jiwa yang ingin diselidiki :
 Tes pengamatan
 Tes perhatian
 Tes intelegensi, dan lain-lain
 Berdasarkan caranya pengetes mengerjakan tugas-tugas tes :
 Tes verbal ( tes bahasa )
 Tes peraga ( performance )
f) Case Studi
Adalah suatu metode penyelidikan untuk mempelajari kejadian mengenai perseorangan atau metode untuk menyelidiki seseorang.

3. Teknik-Teknik Bimbingan
a. Bimbingan kelompok
Beberapa bentuk khusus cara bimbingan kelompok ini adalah :

1. Home Room Program ( Program guidance )
Mengenal murid-muridnya lebih baik, sehingga dapat membantunya secara efesien. Dalam program home room ini hendaknya di ciptakan suatu situasi yang bebas dan menyenangkan, sehingga murid-murid dapat mengutarakan perasaannya sepaerti dirumah.
2. Karya wisata ( field trip )
Disamping sebagai kegiatan rekreasi/metode mengajar, dapat pula berfungsi sebagai salah satu teknik dalam bimbingan kelompok. Disini, murid mendapatkan kesempatan untuk memperoleh penyesuaian dalam kehidupan kelompok, misalnya dalam berorganisasi, kerja sama, rasa tanggung jawab, percaya pada diri sendiri dan juga dapat mengembangkan bakat dan cita-cita yang ada.
3. Diskusi kelompok
Merupakan suatu cara dimana murid-murid akan mendapatkan kesempatan untuk memecahkan masalah bersama-sama. Dalam diskusi kelompok ini dapat tertanam pula rasa tanggung jawab dan harga diri.
4. Kegiatan kelompok
5. Organisasi murid
6. Sosiodrama : teknik untuk memecahkan masalah-masalah sosial.
7. Psikodrama : teknik untuk memecahkan masalah-masalah psychis yang dialami oleh individu.
8. Remedial teaching
Yaitu bentuk pengajaran yang diberikan kepada seorang murid untuk membantu memecahkan kesulitan belajar yang dihadapi siswa. Remedial teaching ini mungkin berbentuk penambahan pelajaran, pengulangan kembali, latihan-latuhan, penekanan aspek-aspek tertentu, tergantung dari jenis dan tingkat kesulitan belajar yang dialami murid.
9. Penyuluhan individual ( individual counseling )
Dalam teknik ini dalam pemberian bantuan dulakukan dengan hubungan yang bersifat face to face relation ship ( hubungan empat mata ) yang dilakukan dengan wawancara antara konselor dengan kasus. Masalah yang dipecahkan melalui teknik conseling ini ialah masalah-masalah yang sifatnya pribadi.
Dalam konseling hendaknya konselor bersifat penuh sipati dan empati.
Pada umumnya dikenal 3 teknik khusus dalam konseling yaitu :
 Directive counseling yaitu teknik konseling dimana yang paling berperan ialah konselor, konselor berusaha mengarahkan counselee sesuai dengan masalahnya.
 Non-directive counseling yaitu teknik yang semuanya berpusat pada counselee, counselee bebas berbicara sedangka counselor menampung dan mengarahkan.
 Eclective counseling yaitu campuran dari kedua teknik diatas.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam konseling ialah :
 Menentukan masalah
 Mengumpulkan data
 Analisa data
 Diagnosa atau menetapkan latar belakang masalah
 Prognosa atau menetapkan langkah bantuan yang akan diambil
 Therapi adalah pelaksanaan bantuan
 Evaluasi dan follow-up, yaitu untuk melihat hasil yang telah ditempuh.

No comments:

Post a Comment